KAPUAS - Polemik yang telah terjadi selama ini ditubuh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadikan partai besutan Grace Natalie Louisa, yang hingga saat ini belum mampu meraup suara masyarakat kalangan bawah, penerapan ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen.
Walaupun saat ini di nahkodai oleh putra Presiden RI, Ir Joko Widodo, Kaesang Pangarep. Partai PSI belum juga mampu mendulang suara dari kalangan Milenial dan kalangan bawah.
Hal ini tentunya peranan pengurus DPW provinsi dan daerah harus bersinergis dengan amanat pengurus DPP PSI pusat. Untuk bisa menjadikan PSI sebagai wadah aspirasi masyarakat dalam memperjuangkan, Indonesia maju dengan Solidaritas.
Baca juga:
Tony Rosyid : Siapa Dibalik Partai Prima?
|
Menyingkapi kemelut mundurnya salah satu Caleg PSI kota Palangka Raya, Eldoniel Mahar yang selama ini giat memperjuangkan PSI agar ada di hati masyarakat, telah terbuang sia - sia dengan sikap Otoriter sosok Ketua DPW PSI Kalteng, Pancani Gandrung.
Ketua DPD PSI Kabupaten Kapuas, M. Junaedi L Gaol, SH sangat menyayangkan salah satu kader terbaik PSI Kota Palangka Raya, Eldoniel Mahar tidak bisa ikut dalam kontestan Pileg tahun 2024 lalu.
Baca juga:
Relawan PMP Perkuat Prabowo di Tahun 2024
|
Sosok yang sangat di kenal di Kabupaten Kapuas ini, sudah 25 tahun berkecimpung dalam dunia politik, juga sebagai ketua DPC Serikat Buruh Hukatan KSBSI Kabupaten Kapuas.
"Sangat menyayangkan sikap Ketua DPW PSI Kalteng, untuk tidak mencalonkan sosok Eldoniel Mahar sebagai Caleg PSI kota Palangka Raya. Sosok Eldoniel Mahar adalah Kader Potensial, cucu pendiri Provinsi Kalteng, " kata Junaedi Gaol saat menghubungi media ini, pagi Kamis (29/02).
Junaedi Gaol, melihat sikap dan gaya kepemimpinan Ketua DPW PSI Kalteng, Pancani Gandrung selama ini, jauh dari harapan dan perjuangan kader - kader PSI terdahulu. Kehadiran Pancani Gandrung dalam memimpin PSI Kalteng dinilai Otoriter dan kehendak dia yang diutamakan.
Tidak bisa mengayomi kader - kader PSI yang selama ini berjuang untuk kepentingan partai. Selalu bersebrangan dengan kebijakan DPP PSI Pusat demi menjalankan kepentingan keluarga dan dinasti.
Baca juga:
Tony Rosyid: Firli dan Prahara di KPK
|
"Proses Ketua DPW PSI Kalteng saat ini, kami selaku Kader PSI juga tidak tahu bagaimana proses untuk menjadi ketua, " ucap Junaedi.
Ditambahkan, kenapa suara untuk kader PSI Kalteng sangat minim, hal ini dipengaruhi juga diduga sosok Ketua DPW PSI Kalteng, yang tidak pernah bisa sukses dalam perpolitikan. Sebagai Calon Bupati Kabupaten Bartim hingga menjadi Ketua DPW Partai Perindo Kalteng, tidak bisa mengangkat partai tersebut hingga saat ini menjadi Ketua DPW PSI Kalteng, sehingga terjadinya perpecahan antar Kader itu sendiri.
"Dari Ketua Partai Perindo Kalteng, sosok Pancani diduga di Pecat, sebab dan hal kita tidak tahu namun itu bukti bahwa sosok ini sebagai 'kutu loncat', " tegasnya.
Ketua DPD PSI Kabupaten Kapuas ini, menegaskan akan mengambil sikap tegas terhadap kepemimpinan Ketua DPW PSI Kalteng, Pancani Gandrung kedepannya.
Sikap mosi tidak percaya akan kepemimpinan Ketua DPW PSI Kalteng saat ini, wajib untuk dievaluasi permanen oleh Ketua DPD PSI pusat. Karena menurutnya, sikap dan gaya kepemimpinan Pancani Gandrung sudah banyak merugikan kader - kader PSI yang sudah solid dalam memperjuangkan PSI selama ini.
"Memang tidak cocok sosok Pancani Gandrung untuk menjadi Ketua PSI Kalteng, namun cocoknya sebagai 'penari' kebudayaan, " Umbarnya.
Maka itu, DPD Kabupaten Kapuas mengambil sikap tegas dalam kepemimpinan DPW PSI Kalteng saat ini, akan membubarkan diri seluruh pengurus DPD PSI Kabupaten Kapuas, selama masih bertahan Ketua DPW PSI Kalteng Pancani Gandrung.
Karena alasan kuat, sikap otoriter yang mengganggu kebijakan di setiap DPD PSI, yang selalu kehendaknya yang diutamakan tanpa melihat kader - kader PSI selama ini.
"DPD PSI Kapuas akan mengambil sikap tegas, akan mengundurkan diri dari partai PSI selama Ketua DPW PSI Kalteng, Pancani Gandrung memimpin PSI Kalteng, " Tutup Junaedi Gaol, Ketua DPD PSI Kabupaten Kapuas. ***